28 May 2019 / Renungan Harian

AKU DEKAT, ENGKAU DEKAT


media

AKU DEKAT, ENGKAU DEKAT

2 Tawarikh 15:1-15

Mereka mengadakan perjanjian untuk mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dengan segenap hati dan jiwa. (2Taw. 15:12)

Beberapa dekade silam, kelompok musik populer Bimbo melantunkan sebuah lagu religius berjudul “Tuhan,” di mana sebagian dari liriknya mengatakan, “Aku jauh Engkau jauh, aku dekat Engkau dekat.”

Sebagian orang mengkritisi lirik lagu ini karena dianggap kurang tepat mencerminkan sikap Tuhan, sebab Tuhan seolah-olah bergerak sesuai dengan gerak manusia. Ketika manusia mendekat, maka Tuhan bersedia mendekat. Namun, ketika manusia menjauh, maka Tuhan pun akan menjauh. Logika semacam ini mengusik hati banyak orang yang beranggapan bahwa Tuhan adalah sosok yang tak pernah meninggalkan umat-Nya. Tidak peduli apakah umat-Nya mendekat atau menjauh, Ia tetap akan selalu dekat.

Sebenarnya persoalannya bukanlah pada Tuhan: bergerak mendekat atau menjauh. Persoalannya ada pada manusia yang melakukan gerak mendekat atau menjauh. Tuhan memang ingin selalu dekat dengan umat-Nya. Namun, jika umat-Nya senantiasa bergerak menjauh dari Tuhan, maka Ia jadi tampak jauh, bukan karena Ia menjauh.

Inilah yang dikisahkan dalam cerita raja Asa. Ketika umat Allah berjalan menjauh dari Allah maka Allah pun jadi tampak jauh. Namun, ketika umat Allah bersedia bertobat dan berjalan mendekat kepada Tuhan, maka Ia pun jadi tampak dekat. Tuhan selalu berusaha untuk berada bersama kita dalam semua situasi. Namun, jika kita terus berlari menjauh dari-Nya, maka kita memang tidak bisa merasakan kehadiran-Nya.

REFLEKSI:

Berhentilah bergerak menjauh dari Tuhan. Mulailah bergerak mendekat kepada-Nya, maka Ia pun akan dekat dengan kita.

Mzm. 93; 2Taw. 15:1-15; Why. 21:15-22

Latest ARTICLE