27 August 2016 / Renungan Harian

Bertindaklah


media

Bertindaklah!

Amsal 21:1-4, 24-26

Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban. (Ams.21:3)

Sebagian orang Kristen menjalani kehidupannya secara timpang. Seluruh hidupnya seakan-akan dipersembahkan kepada Tuhan. Apa pun yang dilakukannya seakan-akan semuanya untuk Tuhan. Berhubung Tuhan tidak tampak, maka "untuk Tuhan" diartikan "untuk gereja". Jika untuk urusan gereja, kepeduliannya seperti tidak ada batasnya. Dalam seminggu, tidak ada satu hari pun yang kosong dari kegiatan gereja. Minggu, kebaktian. Senin, pemahaman Alkitab. Selasa, persekutuan doa. Rabu, rapat komisi. Kamis, latihan paduan suara. Jumat, persiapan kebaktian Minggu. Sabtu, merangkai bunga mimbar. Namun, ketika berelasi dengan sesama, keindahan hidup bergereja itu tidak muncul. Pekerja rumah tangga diperlakukan dengan kasar dan diberi gaji di bawah yang seharusnya. Anak diperlakukan dengan kekerasan hingga merasa lebih senang berada di luar rumah.

Jika demikian halnya, nasihat Amsal hari ini patut disimak. Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan Tuhan daripada korban. Bukan berarti berbakti dalam kehidupan gereja atau ritual itu tidak penting. Namun, kehidupan sehari-hari harus bisa seindah pelayanan yang dilakukan. Kalau nyanyian yang dilantunkan oleh paduan suara sedemikian indah dan harmonis, relasi dengan sesama manusia juga seharusnya indah dan harmonis. Kebenaran dan keadilan tidak boleh diabaikan. Jangan sampai kita menjadi orang yang timpang.

 


Doa:

Tuhan, ajarlah kami hidup seindah penyembahan kami kepada Tuhan. Amin

 

Mzm.112; Ams.21:1-4, 24-26; Mat.20:20-28

Latest ARTICLE