06 October 2017 / Renungan Harian

Dewasa Dalam Berkata-kata


media

Dewasa Dalam Berkata-kata

Filipi 2:14-18

Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan... (Flp. 2:14)

Anak sulung saya mulai beranjak remaja. Pada masa ini, ia menjadi sangat peka dan mudah tersinggung. Hampir semua yang saya sampaikan kepadanya ditanggapi dengan bantahan dan keluhan. Diajak jalan-jalan, tanggapannya "males!" Ditawari sesuatu, "gak suka!" Ditanya apa pun, "gak tau!" Serba salah menghadapi remaja.

Itulah peralihan dari kanak-kanak yang bergantung sepenuhnya kepada orang tua menuju tahapan yang lebih dewasa. Pada masa transisi itu, sebenarnya merekalah yang paling merasa sakit, tidak nyaman, dan bingung. Itulah growing pain atau rasa sakit pertumbuhan. Pain (rasa sakit) tersebut mengakibatkan banyak ucapan dan tindakan mereka menjadi seperti jarum-jarum kecil yang melukai orang-orang terdekat, orang tua dan adik atau kakak. Mereka melukai namun sesungguhnya karena di dalam diri mereka sedang terluka.

Dalam kenyataannya, ada orang berusia dewasa tetapi belum sepenuhnya bertumbuh melampaui kebiasaan masa remaja mereka. Perbantahan dan sungut-sungut masih menguasai cara komunikasi mereka. Pasti ada hal yang tidak kita setujui dan tidak kita sukai, tetapi makin kita dewasa seharusnya makin mampu untuk menahan dan menyaring ucapan yang keluar dari diri kita.

Bagaimana dengan kata-kata yang keluar dari diri Anda? Mari kita belajar menjadi dewasa melalui perkataan kita!

 


Doa:

Tuhan, kiranya perkataan kami menjadi berkat bagi setiap orang yang mendengarnya. Amin.

 

Mzm. 80:8-16; Yer. 2:23-37; Flp. 2:14-18; 3:1-4a

Latest ARTICLE