03 May 2019 / Renungan Harian

KAU UBAH RATAPKU MENJADI TARIAN


media

KAU UBAH RATAPKU MENJADI TARIAN
Mazmur 30

Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita …. (Mzm. 30:12)

Biasanya, seorang anak kecil bersukacita ketika ia digendong oleh ibu/ayahnya. Sekalipun ia tidak tahu ke mana ibu/ayahnya akan membawa dirinya, namun ia tetap bersukacita. Sumber sukacitanya bukanlah pada tempat yang menjadi tujuan sang ibu/ayah. Tidak pula tergantung pada jalan yang dilalui oleh ibu/ayahnya. Selama ia berada dalam gendongan ibu/ayahnya, maka itu sudah cukup untuk membuat si anak bersukacita.

Itulah gambaran dari seorang anak yang memercayai orangtuanya. Ia tidak berjalan menurut kehendaknya sendiri, melainkan dengan sukarela dan senang hati merendahkan dirinya, sambil pada saat yang sama mengakui kedaulatan orangtuanya. Kepatuhan semacam ini bukanlah sebuah kepatuhan buta, tetapi kepatuhan sukarela berlandaskan kepercayaan.

Kita tidak bisa berharap bahwa semua hal yang terjadi dalam kehidupan kita akan sama seperti yang kita inginkan. Tantangannya terletak pada apakah kita bersedia memercayakan diri kita sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan, seperti anak kecil yang bersukacita di dalam gendongan ibu/ayahnya, tidak peduli apakah ia melewati jalan yang menyenangkan atau tidak. Kepercayaan penuh seperti seorang anak kecil inilah yang akan membuat kita memperoleh keberanian menghadapi segala macam tantangan dalam hidup kita, karena Ia pasti akan mengubah ratapan kita menjadi tarian. Kita tidak menyombongkan diri dan kemampuan diri kita, tetapi kita juga tidak berdiam diri.

REFLEKSI:

Memercayai Tuhan dan memercayakan diri pada Tuhan jauh lebih penting daripada sekadar percaya kepada Tuhan.

Mzm. 30; Yes. 6:1-4; Why. 4:1-11

Latest ARTICLE