22 May 2019 / Renungan Harian

KEADILAN RESTORATIF


media

KEADILAN RESTORATIF
Imamat 19:9-18

“Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.” (Im. 19:9)

Ketika kita berbicara tentang keadilan, sering kali yang terpikir adalah bagaimana kita bisa membagi-bagikan barang sosial berupa uang, makanan, komoditi dan sebagainya kepada semua orang. Adil dipahami dalam arti proporsional, sesuai dengan tingkat atau besaran kontribusi seseorang untuk menciptakan barang sosial yang dibagikan. Orang yang kontribusinya lebih besar akan menerima porsi pembagian lebih besar pula. Inilah yang sering disebut sebagai keadilan distributif.

Jika kita mencermati firman Tuhan, maka kita akan menemukan bahwa keadilan dalam Alkitab tidaklah terutama persoalan distribusi barang sosial sesuai dengan besaran kontribusi seseorang. Yang diajarkan firman Tuhan bukanlah terutama keadilan distributif, melainkan keadilan restoratif. Yang menjadi fokus bukanlah terutama tentang bagaimana barang sosial dibagikan, tetapi bagaimana hubungan seorang dengan yang lain dibangun, dipelihara dan dipulihkan. Misalnya, jika ada orang miskin, maka persoalannya bukanlah terutama tentang bagaimana kita harus membagi makanan dan uang kepada mereka, tetapi bagaimana hubungan antara orang yang lebih berpunya dengan orang-orang miskin itu bisa dipulihkan kembali.

Keadilan dipahami secara relasional. Kita diminta untuk berbagi dengan orang yang tidak berpunya, bukan karena harta kita harus dibagi, tetapi karena hubungan kita dengan mereka harus dipulihkan.

REFLEKSI:

Keadilan adalah soal bagaimana kita memulihkan hubungan-hubungan yang rusak dan merajutnya kembali.

Mzm. 133; Im. 19:9-18; Luk. 10:25-28

Latest ARTICLE