2 Timotius 1:3-7
...iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike... (2Tim.1:5)
Kala kita membeli alat elektronik, pabrik selalu melengkapinya dengan manual. Manual adalah petunjuk praktis tentang cara menggunakan suatu alat atau peranti. Dalam setiap manual dinyatakan: "Bacalah Manual Sebelum Anda Menggunakannya!" Bagaimana jika kita tidak taat? Misalnya, salah voltase. Tentu, alat itu tidak berumur panjang dan kita tidak bisa menuntut produsennya karena kita yang tidak mematuhi manual tersebut.
Taurat Tuhan merupakan manual kehidupan. Tuhan sebagai pencipta manusia pastilah mengetahui jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya merupakan hal terlogis. Wong Dia pencipta kita, masa kita ngga taat? Tak heran jika Paulus pun menegaskan: "Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus" (2Tim.3:15). Siapakah yang memperkenalkan Kitab Suci kepada Timotius? Bisa diduga, neneknya dan ibunya (2Tim1:5).
Keluarga memang seharusnya menjadi tempat terjalinnya komunikasi iman. Orangtua wajib mengajarkan iman mereka kepada anak-anak sehingga mereka dapat hidup benar. Keluarga adalah sekolah dan gereja pertama bagi anak. Orangtua merupakan guru dan pendeta bagi anak mereka. Akhirnya, anak-anak dengan kesadaran sendiri, tanpa paksaan menaati manual kehidupan-Nya!
Refleksi:
Keluarga seharusnya menjadi tempat pengkomunikasian iman.
Mzm.121; Yes.51:1-3; 2Tim.1:3-7