04 June 2018 / Renungan Harian

Manusia Beristirahat, Tuhan Memberkati


media
Manusia Beristirahat, Tuhan Memberkati
Keluaran 16:13-26

Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya …. Mereka membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya … lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya. (Kel. 16:22,24)
Saya mengenal seorang pemilik toko yang membuka tokonya setiap hari, termasuk hari Minggu. Namun, pada suatu hari, ia memutuskan untuk menutup tokonya pada hari Minggu. Alasannya, “supaya bisa lebih leluasa beribadah dan melayani di gereja.” Selang beberapa bulan, saya bertanya kepadanya, “Bagaimana dengan tokonya, apakah pemasukannya berkurang?” Ia menjawab, “Aneh, walaupun hari Minggu toko ditutup, total pemasukannya tidak berkurang.”
Tuhan mengajarkan umat Israel untuk beristirahat pada hari ketujuh. Selama 40 tahun pengembaraan di padang gurun, Tuhan memelihara mereka dengan memberi burung puyuh dan roti manna. Tuhan berpesan supaya umat Israel mengambil makanan secukupnya, yaitu segomer seorang atau kira-kira tiga setengah liter. Mereka yang serakah mengambil lebih dari itu, tetapi keesokan harinya makanan itu menjadi busuk dan tidak dapat dimakan. Namun, pada hari keenam, mereka boleh mengambil dua kali lipat untuk persediaan hari Sabat sebab di hari Sabat mereka tidak boleh bekerja. Ternyata, roti tersebut tidak membusuk (ay. 24).
Kita mungkin khawatir penghasilan akan berkurang jika hari Minggu kita tidak bekerja. Apa benar berkat Tuhan hanya bergantung pada usaha kita? Bukankah sebaliknya: Tuhanlah sumber berkat? Tuhan bisa menambahkan berkat-Nya, Tuhan juga bisa mengurangi berkat-Nya. Marilah kita belajar untuk taat kepada Tuhan dan berserah kepada-Nya!


DOA:
Tuhan, ajarlah kami untuk selalu taat dan berserah kepada-Mu. Engkaulah sumber berkat! Amin.

Mzm. 78:1-4, 52-72; Kel. 16:13-26; Rm. 9:19-29

Latest ARTICLE