(Luk. 17:3)

">


27 February 2019 / Renungan Harian

Penyesatan Dan Pengampunan


media

Penyesatan Dan Pengampunan
Lukas 17:1-4

"… tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia". (Luk. 17:3)

Manusia adalah makhluk berserikat, berkumpul, bersekutu. Memang ada orang yang bersendiri, hidup jauh dari masyarakat. Namun, jumlah orang semacam ini sangat sedikit. Umumnya, orang berhubungan dengan orang-orang lain atau beraktivitas bersama sebagai masyarakat. Namun warga komunitas tidaklah selalu bersikap baik terhadap komunitasnya.

Bacaan hari ini merupakan peringatan dan nasihat Yesus melalui Penginjil Lukas. Isinya adalah tentang si penyesat di dalam komunitas Kristen Lukas. “Tidak mungkin tidak akan ada penyesat,” kata Yesus. Orang-orang yang melakukan penyesatan kepada orang-orang lain atau komunitasnya selalu ada. Kata-kata Yesus selanjutnya lumayan keras, “Lebih baik baginya jika batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut.” Yesus tidak lagi berkata dalam kalimat halus. Si penyesat, lebih baik disingkirkan saja. Kata-kata Yesus yang kasar demikian mencerminkan kegeraman Yesus menyaksikan seseorang yang menyesatkan persekutuan umat Kristen. Namun, pintu ampun harus selalu ada bagi yang menyesal dan bertobat.

Gereja sering diperhadapkan pada si penyesat. Ada orang yang ingin menggiring umat bersebarangan dengan ajaran dan aturan gereja, atau meninabobokan dengan ajaran serba sukses, atau merendahkan agama lain, atau memusuhi budaya dan tradisi. Terhadap penyesat ini, firman Tuhan tidak ragu-ragu untuk menyingkirkannya, kecuali ia menyesal dan bertobat.


 

DOA:

Berikan kami hasrat untuk mengampuni lebih besar daripada untuk menyingkirkan si penyesat yang bertobat. Amin.

Mzm. 38; Im. 5:1-13; Luk. 17:1-4

Latest ARTICLE