11 March 2018 / Renungan Harian

Yesus Sayang Semua


media

Yesus Sayang Semua
Yohanes 3:14-21

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh. 3:16)

Eksklusivisme. Kata ini sering kita dengar ketika orang berbicara tentang hubungan antaragama. Istilah itu mau menjelaskan pandangan dan sikap dari kelompok agama tertentu yang merasa bahwa hanya kelompoknya saja yang benar, sedangkan pandangan kelompok lain salah atau sesat. Pandangan dan sikap eksklusivisme ini sangat tertutup.

Berbeda dengan sikap di atas, Allah di dalam Kristus justru terbuka. Bukan hanya manusia yang dirangkul Allah ke dalam pelukan Kristus, melainkan juga dunia “[k]arena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.” Karena kasih-Nya akan dunia ini, Allah mengaruniakan anak-Nya. Allah memberikan cinta-Nya. Sang Cinta itu datang bukan untuk menghakimi, melainkan untuk menyelamatkan. Ia mau menempatkan kembali semesta dan manusia ke dalam relasi yang saling menghidupkan, bukan membinasakan. Hidup yang kekal itu pun dapat dinikmati, bahkan sejak masa kini, dalam relasi-relasi yang dibangun, baik relasi manusia dengan sesama maupun relasi manusia dengan alam.

Jikalau Allah saja mau terbuka, mengapa kita tertutup? Eksklusivisme tidak tepat untuk mengungkapkan kasih dalam relasi dengan sesama ciptaan Allah, sebab kasih Allah di dalam Yesus itu universal. Yesus tidak datang hanya untuk sekelompok orang atau etnik tertentu. Ia melayani semua kelompok. Kasih-Nya pun tidak dapat dibatasi hanya di dalam gereja saja sebab Ia mengasihi dunia dan semua orang.


 

REFLEKSI:

Membebaskan pikiran dari rasa benar sendiri menjadi langkah awal kita mengenal dan menghidupi kebenaran dan kasih Allah.

Bil. 21:4-9; Mzm. 107:1-3, 17-22; Ef. 2:1-10; Yoh. 3:14-21

Latest ARTICLE