Seri I - 23 Oktober 2017
Training of Trainers
Pendidikan Warga
Program Kerjasama Pendidikan Kewarganegaraan
antara Institut Leimena dengan Gerakan Kebangsaan Indonesia
Kontributor:
Pdt. Yoses Rezon Suwignyo
GKI Sidoarjo
Senin, 23 Oktober 2017, tepatnya di GKI Kayu Putih Jakarta Timur, Gerakan Kebangsaan Indonesia menggandeng Institut Leimena menggelar sebuah pelatihan (Training of Trainers) kepada para pendeta-pendeta & kader pendeta GKI untuk memperkaya sekaligus menjadi penggerak dalam semangat mencintai nilai-nilai bangsa.
Semangat ini tentu lahir sebagai upaya GKI yang sangat serius bicara soal gagasan kebangsaan yang terus menerus digaungakan dan dirawat sampai sekarang. Apalagi beberapa akhir ini kondisi bangsa kita sedang mendapat terpaan badai serius soal intoleransi. Karena itulah mengukuhkan kembali serta mengupgrade pengetahuan soal kebangsaan adalah cara yang baik untuk merawat negara tercinta Indonesia.
Harapan dari kegiatan ini adalah nantinya para pendeta atau kader pendeta ini mampu mengembangkan wawasan kebangsaan serta cinta tanah air di gereja masing-masing ataupun komunitas-komunitas yang lain. Semakin banyak yang memperkaya diri serta belajar tentang gagasan besar Indonesia dan bekerja keras untuk merawatnya, maka semakin besar pula peluang untuk mengikis maraknya intolerasi yang terjadi di masa depan. Tentunya dari sinilah akan lahir orang-orang Kristen yang benar tulus membangun dan mencintai bangsa-negara seperti layaknya J. Leimena.
Foto-foto:
Apa itu TRAINING OF TRAINERS PENDIDIKAN WARGA ?
Berikut adalah Kerangka Acuan dari Program kerjasama Gerakan Kebangsaan Indonesia dengan Institut Leimena
Latar Belakang
Orang Kristen memiliki kewarganegaraan ganda: warga negara Kerajaan Allah dan warga negara Indonesia. Artinya, meski kita memiliki kepastian hidup kekal disurga kelak, namun kita masih hidup dinegara Indonesia. Kita dipanggil untuk turut berperan aktif dan kontributif bagi bangsa.
Berperan secara aktif dan kontributif, dimulai dengan adanya kesadaran tentang jati diri sebagai garam dan terang bagi bangsa, serta pemahaman akan konstitusi dan wawasan kebangsaan sebagai dasar keterlibatan warga dalam membangun bangsa.
Menjadi garam dan terang bagi bangsa dimana kita ditempatkan, adalah panggilan Allah bagi umatNya. Sayangnya, banyak orang Kristen mengalami kesulitan dalam mewujudnyatakan panggilannya sebagai garam dan terang.
Institut Leimena menyadari pentingnya membangun kesadaran akan panggilan orang Kristen sebagai garam dan terang ditengah-tengah bangsa, termasuk pentingnya menumbuhkan wawasan dasar warga tentang keterlibatan warga dalam membangun bangsa. Pendidikan Warga, hadir sebagai salah satu sarana yang ditawarkan Institut Leimena untukmembangun kesadaran dan keterlibatan warga negara dalam membangun bangsa Indonesia.
Dalam program Pendidikan Warga, diperkenalkan juga Diskusi Warga sebagai metode sederhana, dimana warga bertemu secara berkala, untuk bersama-sama belajar tentang hak dan tanggungjawabnya sebagai warga negara yang dilindungi oleh Konstitusi. Warga belajar menanggapi masalah publik sebagai warga negara yang bertanggungjawab.
Tujuan
1. Membangun kesadaran dan pemahaman peserta sebagai warga negara yang bertanggungjawab.
2. Meningkatkan kemampuan peserta untuk menyebarluaskan materi Pendidikan Warga dalam lingkup kerja/pelayanan/wilayahnya.
Pelaksanaan:
Hari/Tanggal : Setiap Senin, 23 & 30 Oktober 2017
Tempat : Sinode GKI
Waktu : Pkl 09.00 s/d 17.00
Hari Pertama
(Senin, 23 Oktober 2017)
09.00–09.30 Pembukaan
09.30–11.00 Merawat Indonesia (Memahami gagasan Indonesia danpentingnya merawat gagasan ke-Indonesia-an)
11.00–11.15 Rehat
11.15–12.30 Amandemen UUD45 dan Dampaknya pada Peran Warga (Memahami perubahan-perubahan penting yang telah terjadi dalam sistem ketata- negaraan di NKRI setelah amandemen UUD 1945 serta implikasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara)
12.30–13.30 Makan siang dan istirahat
13.30–15.00 Diskusi Warga (Amandemen UUD45 dan Dampaknya pada Peran Warga)
15.00–15.15 Rehat sore
15.15–17.00 Johannes Leimena: Teladan Iman Kristen dalam Hidup Berbangsa (Mengenal sosok Johannes Leimena sebagai teladan nyata mengenai peran orang Kristen dalam dunia politik dan kemasyarakatan, bagi kehidupan berbangsa dan bernegara)
Hari Kedua
(Senin, 30 Oktober 2017)
09.00–09.30 Pembukaan
09.30–11.00 Warga Negara yang Bertanggungjawab (Melihat status orang Kristen sebagai Warga Negara Indonesia dan Warga Kerajaan Allah, serta implikasinya bagi tugas dan panggilan dalam konteks Negara Kesatuan RepublikIndonesia)
11.00–11.15 Rehat
11.15–12.30 The Beginning of Politics and Justice
12.30–13.30 Makansiang
13.30–15.00 Pancasila Rumah Kita Bersama (Menjelaskan tentang makna, peran dan pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara)
15.00–15.15 Rehatsore
15.15–17.00 Suara Anda Berharga (Menjelaskan pentingnya keterlibatan warga negara dalam Pemilihan Umum dan melatih peserta pelatihan untuk dapat menggunakanmodul Suara Anda Berharga)
17.00–18.00 Penutup: Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut