01 April 2021 / Renungan Harian

KASIH SAMPAI AKHIR


media

Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.

(Yoh. 13:1)

“Seberapa besar Engkau mengasihiku, Tuhan?” tanya seseorang. “Sebesar ini… (dan Tuhan pun merentangkan kedua tangan- Nya dan mati di atas kayu salib).” Itu adalah gambaran ilustrasi yang pernah saya dapatkan ketika saya remaja, tentang besarnya kasih Tuhan. Ilustrasi itu membuat saya terkesan. Sebagai remaja, saya merasa dikasihi Tuhan dengan kasih yang begitu ajaib, sampai berkorban di atas kayu salib demi menebus dosa-dosa saya. Kasih itu terlampau besar, saya merasa tidak layak. Tetapi, Tuhan tetap melakukannya. Karena kasih. Penulis Injil Yohanes mencatat bahwa Yesus mengasihi murid-murid-Nya dari awal sampai akhir. Siapa yang dikasihi Tuhan? Semua murid, termasuk Yudas Iskariot yang mengkhianati-Nya (ay. 2). Peristiwa pembasuhan kaki dilakukan Yesus, bukan hanya untuk murid yang baik dan menurut, tetapi untuk semua murid, termasuk Yudas. Para murid tak dapat membalas kasih Tuhan dengan cara yang benar, bahkan sering salah mengerti dan berkhianat, seperti Yudas. Namun, Yesus tetap memperlihatkan kasih-Nya kepada para murid sampai akhir. Betapa menyenangkan hidup dalam kasih Tuhan. Kasih yang terus-menerus, tanpa henti kepada kita. Kita tak dapat membalas kasih Tuhan yang besar, yang telah mengorbankan diri untuk menebus dosa-dosa kita. Walau demikian, kita dapat berusaha untuk menjadi murid yang setia sampai akhir.

DOA:

Tuhan, kami bersyukur atas kasih-Mu yang besar kepada kami. Amin.

Kel. 12:1-4, (5-10), 11-14; Mzm. 116:1-2, 12-19; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-17, 31b-35

Latest ARTICLE