08 February 2022 / Renungan Harian

KEPEMIMPINAN BERMULA DARI RUMAH


media

1 Timotius 3:1-9

Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah? (1Tim. 3:5)

Suatu kali seorang pendeta mengajak seorang pria yang ingin menjadi Kristen untuk mengikuti kebaktian. Si pendeta, karena tidak sedang bertugas memimpin kebaktian, menemani pria tersebut. Mereka duduk di bangku belakang. Selesai kebaktian, pria tersebut bertanya, ”Siapa pria yang memimpin kebaktian?” Si pendeta menjelaskan bahwa pria yang memimpin kebaktian tadi adalah seorang penatua (pemimpin gereja). Pria itu melanjutkan, ”Bagaimana pria tersebut dapat memimpin di gereja, sedangkan rumah tangganya bermasalah?” Ia lantas menjelaskan bahwa istri si penatua sering curhat masalah rumah tangga kepada istrinya.

Seorang penatua (pemimpin gereja) perlu membuktikan kualitas kepemimpinannya dengan mampu memimpin keluarganya. Mengapa? Sebab, kepemimpinan selalu berawal di lingkaran terdekat, yakni keluarga. Jika seseorang tidak dapat memimpin keluarganya, maka bagaimana ia bisa mengurus gereja dengan segala kompleksitasnya? Di antara banyaknya syarat untuk menjadi pemimpin jemaat, Rasul Paulus menekankan bahwa kepemimpinan harus dimulai dan dibuktikan di dalam keluarga.

Tentu saja tak ada keluarga yang sempurna dan juga pemimpin yang sempurna. Namun, gereja membutuhkan orang yang terbukti mau terus mengembangkan diri dan jiwa kepemimpinannya. Hal ini paling mudah diamati dalam hidup keluarga, bukan?

DOA:

Tuhan, ajarlah kami bukan hanya menginginkan jabatan, tetapi juga bertumbuh kembang dalam jiwa kepemimpinan. Amin.

Mzm. 115; 1Sam. 9:15—10:1b; 1Tim. 3:1-9

Latest ARTICLE