27 April 2021 / Renungan Harian

MATA AIR DAN AIR MATA


media

Wahyu 7:13-17

Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.” (Why. 7:14)

Menangis adalah hal normal bagi manusia. Sejak ia lahir, manusia sudah menangis. Bahkan, bayi yang baru lahir sengaja dibuat menangis untuk melatih paru-parunya bekerja. Manusia akan menangis ketika ia sedih, terharu, ataupun bahagia. Saat menangis, kelenjar air mata menghasilkan air mata emosi yang mengalir keluar dari ujung mata. Meskipun air mata dapat keluar saat manusia bahagia, namun air mata lebih sering dikaitkan dengan kesedihan.

Kesulitan dapat menimpa kehidupan orang percaya. Ada banyak tantangan yang datang, bahkan karena kita memiliki iman percaya kepada Tuhan. Namun, kesusahan sebesar apa pun akan berakhir. Ketika kita mempertahankan iman, maka kita menjadi orang-orang yang memiliki “jubah putih” (ay. 14). Menjadi orang yang tidak akan lagi merasa lapar, haus, atau kepanasan. Dalam keabadian, Sang Anak Domba akan berada di tengah umat-Nya, dan menuntun setiap mereka yang telah berjuang dalam iman. Air mata kesukaran di dunia, digantikan dengan mata air kehidupan.

Itulah pengharapan kita. Ada kelegaan yang Tuhan berikan kepada setiap orang yang menang dalam imannya. Oleh karena itu, jangan menyerah ketika menemui kesusahan dalam hidup di dunia ini. Setialah berpegang dalam iman kepada Anak Domba yang telah menang!

DOA:

Tuhan, kami mau terus berjuang dalam iman kami dengan setia. Amin.

Mzm. 95; 1Taw. 11:1-9; Why. 7:13-17

Latest ARTICLE