16 May 2022 / Renungan Harian

MENJADI SAKSI KABAR BAIK


media

Kisah Para Rasul 11:19-26

Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. (Kis. 11:21)

Apabila kita menduga bahwa Injil pada masa gereja mula-mula diberitakan dalam keadaan yang mudah, maka kita telah salah menduga. Perikop hari ini memperlihatkan bahwa mereka yang memberitakan Injil sampai ke daerah-daerah di luar Yudea adalah orang-orang yang tersebar karena penganiayaan (Kis.11:19). Mereka adalah para pelarian dan pencari suaka yang pergi mencari perlindungan dan di tengah perjalanan mereka memberitakan Injil. Hanya kuasa Tuhanlah yang membuat mereka mampu bersaksi dan kesaksiannya membuat orang-orang menjadi percaya.

Sejak zaman gereja mula-mula, kehidupan para pengikut Kristus tidak pernah mudah. Sebab, dunia tempat kita diutus memberitakan kabar baik adalah dunia yang penuh dengan kejahatan dan kebencian. Namun, bukankah tempat seperti itulah yang justru paling membutuhkan kabar baik? Selain itu kita tidak perlu takut karena Tuhan yang mengutus kita juga bersama-sama dengan kita dalam memberitakan Injil. Tugas utama kita pertama-tama bukanlah mengubah dunia ini, melainkan membuat orang-orang menjadi percaya pada kabar baik. Dengan makin banyak orang yang percaya, dunia akan berubah menjadi lebih baik sebagai implikasinya.

Melalui kisah ini kita belajar bahwa tugas kesaksian adalah tugas yang sangat penting. Kita perlu bersaksi, baik melalui perkataan maupun perbuatan kita agar makin banyak orang menjadi percaya pada kabar baik itu.

REFLEKSI:

Dunia yang penuh dengan kejahatan dan kebencian adalah tempat yang paling membutuhkan kabar baik.

Mzm. 133; 1Sam. 20:1-23, 35-42; Kis. 11:19-26

Latest ARTICLE