21 February 2023 / Renungan Harian

PEKERJAAN TUHAN ADALAH DAMAI SEJAHTERA


media

“Pergilah, kembalilah ke jalanmu ....”

(1Raj. 19:15)

Perikop ini dibuka dengan pertanyaan TUHAN kepada Nabi Elia: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” Terkesan, Elia menjawab dengan bangga: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam ....” Ia bangga dengan pekerjaannya. Namun, mengapa ia bersembunyi di gunung? Setelah beberapa peristiwa dahsyat dari TUHAN, Elia mendengar suara TUHAN di dalam angin sepoi-sepoi basa. Dalam beberapa peristiwa dahsyat sebelumnya Alkitab mencatat bahwa tak ada TUHAN dan Elia tidak menyelubungi mukanya.

Untuk kedua kalinya TUHAN bertanya kepada Nabi Elia: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” Elia memberi jawaban yang sama: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam.” Mendengar respons Elia, TUHAN menyuruhnya: “Pergilah, kembalilah ke jalanmu ... engkau harus mengurapi Hazael ... Yehu ... dan Elisa.” Elia telah bekerja giat, tetapi bagi TUHAN bukan itu seharusnya yang Elia kerjakan. Mendengar perkataan Tuhan, Elia tidak sejahtera. Ia merasa terancam. Karena itu, ia berkata, “Mereka ingin mencabut nyawaku.” TUHAN lantas menunjukkan pekerjaan Elia, yakni mengurapi raja dan nabi.

Bekerja dengan giat dan semangat tinggi bukanlah jaminan bahwa pekerjaan kita sesuai dengan panggilan Tuhan atas kita. Program dan kegiatan yang viral dan dihadiri oleh banyak orang bukanlah jaminan bahwa kegiatan kita diperkenan oleh Tuhan. Aktivitas menguntungkan bukanlah jaminan Tuhan memberkatinya. Merasa sejahtera setelah kerja adalah suara hati akan pekerjaan yang diperkenankan Tuhan atas kita.

DOA:

Bukakanlah nurani saya dalam melakukan pekerjaan bagi kemuliaan-Mu, ya Tuhan. Amin.

Mzm. 78:17-20, 52-55; 1 Raja-raja 19:9-18; Rm. 11:1-6

Latest ARTICLE