12 September 2021 / Renungan Harian

PENGAKUAN DAN KARYA


media

Markus 8:27-38

Ia bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias!” (Mrk. 8:29)

Pengakuan iman bukan slogan. Pengakuan iman adalah keyakinan eksistensial yang menjadi fondasi bagi keseluruhan karya di tengah kehidupan. Maka, pengakuan dan karya itu dua hal yang korelasional. Hal ini kerap terabaikan dalam hidup sehari-hari, sehingga keyakinan agama menjadi sekadar slogan.

Yesus -yang bertanya kepada Petrus- mendambakan tumbuhnya sebuah keyakinan pribadi yang menggerakkan hidup. Ia ingin murid-murid-Nya tidak sekadar mengulang apa kata orang tentang diri-Nya. Itu sebabnya Dia bertanya, ”Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Yesus meminta jawaban yang lahir dari pengenalan dan keyakinan pribadi. Petrus pun menjawab: “Engkau adalah Mesias!” Yesus adalah sosok yang diurapi untuk keselamatan. Namun, Sang Mesias harus menderita. Karya keselamatan untuk dunia menuntut pengorbanan. Karena itu, Yesus pun mengajarkan para murid-Nya untuk rela memberi diri. Karya yang berarti dan dipenuhi cinta kasih memang selalu dibarengi dengan pengorbanan.

Ketika kita mengaku bahwa Yesus adalah Mesias dan Juru Selamat, maka kita tidak hanya menikmati hasil dari pengorbanan Yesus sebagai Sang Mesias. Kita pun mesti meneladani hidup-Nya, termasuk kesiapan menerima penderitaan untuk sebuah kebenaran. Di sinilah kita ditantang untuk mengintegrasikan keyakinan, bahkan menjadikan iman sebagai fondasi dalam bersikap, sehingga hidup menjadi karya iman.

REFLEKSI:

Perbuatan yang didorong oleh keyakinan iman dan didasari oleh cinta yang rela memberi diri akan menjadi kesaksian yang sungguh hidup.

Ams. 1:20-33; Mzm. 19; Yak. 3:1-12; Mrk. 8:27-38

Latest ARTICLE