19 November 2020 / Renungan Harian

TIDAK PERNAH DITINGGALKAN


media

Kejadian 48:15-22

“… Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang, dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya ….” (Kej. 48:15-16)

Allen Francis Gardiner adalah seorang misionaris yang mengalami banyak penderitaan dalam perjalanan misinya ke Patagonia. Ia tidak mempunyai dana, mengalami permusuhan penduduk lokal, dan usaha misinya seolah tidak membuahkan hasil. Ia dan timnya ditemukan mati kelaparan di Tierra del Fuego. Namun, dalam jurnalnya, Gardiner tetap bersyukur karena anugerah dan pemeliharaan Allah yang selalu ia rasakan di sepanjang hidupnya. Ia menulis: “Ah! Aku bahagia siang dan malam, waktu demi waktu. ... jari-jariku sakit karena dingin ..., namun hatiku, hatiku hangat, hangat dengan pujian, ucapan syukur, dan kasih kepada Allah Bapaku, dan kasih kepada Allah Penebusku.”

Saat mendekati ajal, Yakub pun merefleksikan kembali seluruh perjalanan hidupnya dan janji-janji Allah yang telah digenapi di sepanjang kehidupannya. Ia kembali dipertemukan dengan anaknya, Yusuf, dan mendapat kesempatan untuk melihat cucu-cucunya. Allah telah memimpin dirinya dari dulu hingga sekarang, bahkan melepaskannya dari segala bahaya. Yakub menyimpulkan bahwa Allah telah memberinya lebih daripada yang ia minta. Pemenuhan janji Allah kepada Yakub itu sekaligus menjadi jaminan bahwa Israel akan menjadi bangsa besar dan tidak akan ditinggalkan oleh Allah.

Dalam hidup kita pun, ada banyak jejak pemeliharaan Allah. Pemeliharaan Allah yang sudah terjadi di masa lalu itu meyakinkan kita untuk terus melangkah ke masa depan.

REFLEKSI:

Tuhan selalu meninggalkan jejak pemeliharaannya dalam hidup kita. Hanya terkadang, kita kurang menyadarinya.

Mzm. 100; Kej. 48:15-22; Why. 14:1-11

Latest ARTICLE