Lahir dari harapan almarhum pendeta kita Abdi yang dipanggil akrab ‘Nyok’ yang ternyata terinspirasi oleh semangat seseorang yang sejauh ini tak diketahui melalui media...
GKI Sinode Wilayah Jatim kini mengukir sejarah baru, yakni mempersembahkan pameran lukisan. Jurnalis Harian Disway turut meliput giat unik ini, tanda GKI kini juga dipacu untuk mengkolaborasikan seni dengan kebersamaan dalam memaknai diri sebagai gereja. Andri Purnawan turut buka bicara dalam ibadah (20/01) mengawali pameran “Ijol” artinya ‘tukar’ saling menolong dan saling berbagi. Martin menjelaskan bahwa tidak ada besar dan kecil, melainkan supaya ada keseimbangan ala 2 Korintus 8:13-14.
Lahir dari harapan almarhum pendeta kita Abdi yang dipanggil akrab ‘Nyok’ yang ternyata terinspirasi oleh semangat seseorang yang sejauh ini tak diketahui melalui media dan disaksikan melakukan kegiatan kemanusiaan di tengah pandemi. Almarhum merasa muda walau sudah 80 an. Diambilnya kanvas atau kertas dan kuas serta cat. Puluhan lukisan berlomba memenuhi dinding rumahnya di Tenggilis itu. Sempat di suatu masa, ketika mengingat jemaat-jemaat kecil yang kesulitan finansial, ia juga memanggil 2 pendeta yang dinilainya suka gambar juga untuk membuat 1 lukisan bersama bertajuk “Trinitas”.
Sementara situasi pandemi memicu BPMSW GKI Sinwil Jatim di mana Pdt. Lindawati dan Pdt. Sutrisno masih menjabat, untuk memulai gerakan ketahanan pangan berupa gugus. Lalu memunculkan tim kecil Ijol Charity di dalamnya, yang mengkoordinir donasi dari berbagai donatur untuk jemaat-jemaat yang membutuhkan di pasca pandemi. Dengan melibatkan berbagai seniman, baik seni teater, tarik suara, seni instalasi, kurator, musik dan sebagainya maka rangkaian pameran ini berlangsung meriah. Kisah masih bergulir, kita akan lanjutkan pada liputan berikutnya.
_1.jpg)
