Retreat Remaja GKI Diponegoro
20-22 Juni 2016
Narwastu Training Centre, Claket-Pacet
Kontributor: Lydia Laurina L.P.
Musim libur sekolah seperti ini biasanya diwarnai kegiatan retreat atau camp gereja. Seperti halnya para remaja GKI Diponegoro Surabaya yang mengadakan retreat selama tiga hari (20-22 Juni 2016) di Narwastu Training Centre, Claket-Pacet. Sarah (ketua panitia) menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah mengajak remaja untuk mengenali gambar dirinya dan memberikan dampak positif bagi komunitasnya. Oleh karena itu "Inside Out" menjadi tema yang diusung dalam retreat kali ini.
Retreat “Inside Out” ini dilakukan melalui tiga proses, yaitu penyampaian materi, melibatkan dalam diskusi dan belajar melalui pengalaman. Peserta dibekali dengan materi yang disampaikan oleh Pdt. Ariel A. Susanto tentang “Who am I?” dan “Are you with me?” Kedua materi ini membahas tentang gambar diri dan komunitas. Dalam retreat ini peserta tidak hanya sekadar menerima “sajian-sajian” acara dari panitia. Peserta menjadi subjek yang dilibatkan dalam seluruh kegiatan. Peserta terlibat dalam menyiapkan ibadah, menyiapkan makanan dan minuman, membersihkan ruangan dan peralatan makan, membangunkan peserta di pagi hari, serta menyiapkan beragam permainan bersama. Agar pelaksanaannya dapat terorganisir dengan baik, para peserta dibagi dalam beberapa tim kerja. Peserta juga diajak mendiskusikan dan merefleksikan pengalaman dan pembelajaran yang mereka dapat.
Karena retreat ini ingin mengajak remaja untuk memberikan dampat positif bagi sekitarnya, maka dalam retreat ini diadakan juga aktivitas bersama warga di sekitar Narwastu. Melalui koordinasi dengan Bapak Sukadi sebagai Ketua RT setempat, remaja melakukan kerja bakti dan bermain bersama dengan anak-anak di sana. Ada remaja yang merasakan pengalaman pertama membersihkan got, memegang sapu lidi dan menyabit rumput. Yang awalnya merasa bingung dan jijik, akhirnya satu per satu mereka mau melakukannya.
Kak Maria sebagai pembina merasa sangat senang dengan respon para remaja. Menurutnya, dengan konsep yang seperti ini potensi-potensi remaja dapat terlihat. Selain itu juga kebersamaan dan komunikasi antara tim kerja terjalin dengan baik.
Semoga dengan cinta Tuhan, remaja dapat terus membangun gambar diri yang positif dan memberikan dampak positif bagi sekitarnya.