01 July 2019 / Berita Sukita Terkini

Kalimat Bijak Mengajak
Bulan Juli 2019


media

“OLAHRAGA MEMILIKI KEMAMPUAN MENGUBAH DUNIA ”

Nelson Mandela, Tokoh dunia penentang apartheid 

Mandela adalah salah satu tokoh dunia yang menggunakan olahraga sebagai katalisator persatuan bangsanya, sekaligus mengubah citra Afrika Selatan di mata dunia. Dia membangun tim rugby yang diperkuat ras kulit putih dan hitam untuk Piala Dunia Rugbi tahun 1995. Silahkan menonton film INVICTUS yang disutradarai Clint Eastwood, dibintangi Morgan Freeman dan Matt Damon. Lebih lanjut Mandela berujar: “Olahraga memikliki kekuatan menyatukan orang-orang melalui cara yang sulit diwujudkan hal-hal lainnya. Olahraga menciptakan harapan ketika yang tersisa hanyalah keputus-asaan”. Koran Kompas, 16 Juli 2019, kolom Olahraga: OLAHRAGA MENGIKIS PERBEDAAN adalah lengkapnya.

Manakala kita menengok ke masa silam yang mecekam ketika bara Perang Dunia II terasa sudah, Olimpiade XI, 1936 di Berlin justru digelar. Adolf Hitler melarang atlet Yahudi berpartisipasi di Olimpiade tersebut. Kecongkakan Hitler diruntuhkan satu atlet berdarah etnik Afrika, yaitu Jesse Owens dielu-elukan 110.000 penonton di Stadion Olimpiade Berlin. Jesse berhasil meraih 4 medali emas di nomor lari sprint dan lompat jauh. Luar biasa! Makanya, ‘Melintasi waktu dan zaman, olahraga dan pelakunya telah menghidupkan humanism, sekaligus mendampingi perubahan lanskap sosiokultural. Nilai-nilai itulah yang membuat olahraga bakal selalu ada serta menjadi bagian penting dari peradaban manusia’. Para olahragawan-wati memiliki posisi strategis sebagai agen poerubahan. Rapinoe meneriakkan: “Kurangi kebencian, berikan lebih banyak cinta. Kita harus bisa lebih mendengarkan, sedikit bicara” yang membahana di Perancis tatkala Tim Putri Amerika menjuarai Piala Dunia Sepakbola. Begitu pula kehadiran Mohamad Salah di klub sepakbola Liverpool, dia mengikis fobia Islam dan xenophobia yang sedang berkecamuk di Inggris.

Kemanakah olahraga itu sekarang di GKI? Kesibukan bermedia sosial, membicarakan generasi melenial, pamer kecanggihan teknologi komunikasi dan kawan-kawan nya telah menggantikan aktivitas berolahraga. Kita lebih banyak direpoti membantah hoax dengan membuat hoax pula. Olahraga tidak lagi menyemarakkan aktivitas pemuda-remaja kita. Padahal, olahraga menjadi sarana mengikis perbedaan, penyeimbang terhebat yang mampu menjembatai, melampaui berbagai batasan dan budaya, bahkan mengubah pertentangan terbengis sekali pun. Olahraga adalah agen perubahan!

Semoga kalimat bijak ini bermaknaguna bagi kita, GKI berderap dan berperan nyata dalam berbangsa dan bernegara dengan mengolahragakan jemaat untuk menjalani dan memaknai hidup sesehari kita. Ajaklah dan ajarkanlah pada jemaat menjadi agen perubahan melalui berolahraga dalam membangun dan melakukan kebaikan hidup beragama yang ramah, merangkul, melayani dan mengasihi serta bermedia yang sehat dan bermartabat serta akurat!
Selamat Berolahraga!!!