15 January 2018 / Renungan Harian

Berdoa dan Berbenah Diri


media

Berdoa dan Berbenah Diri

Mazmur 86

Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN,
supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu;
bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu.
(Mzm. 86:11)

Bagaimana melihat kemurnian iman seseorang? Dapat memakai dua mata uji. Pertama, berikan kepadanya keadaan yang sangat menyenangkan dan yang kedua beri kondisi yang sangat menyedihkan. Orang yang sungguh beriman pasti akan bersyukur ketika mengalami keadaan yang begitu menyenangkan. Sebaliknya, ketika mengalami keadaan yang menyedihkan, ia akan terus bergantung dan berharap kepada Tuhan. Hati dan mulutnya tidak akan mengutuki Tuhannya.

Dalam penderitaan yang teramat sangat, Daud berseru kepada Tuhan. Ia percaya bahwa Tuhan pasti menjawabnya. Namun, pada saat yang sama ia pun membereskan diri. Ia menyadari kelemahan dirinya yang tidak bebas dari dosa. Maka, ia memohon agar Tuhan menunjukkan jalan kepadanya. Daud pun sadar bahwa penderitaan yang berat dapat membuat hatinya tawar. Maka, ia meminta agar Tuhan membulatkan hatinya, yaitu segenap perasaan dan semangatnya. Hanya dengan cara itu Daud dapat memuji dan memuliakan Tuhan dengan segenap hati seumur hidupnya.

Belajar dari Daud dalam menghadapi pergumulan hidup berarti belajar terbuka dan jujur dalam mengungkapkan perasaan yang timbul akibat beban berat itu. Selanjutnya, belajar untuk tidak mudah menyalahkan keadaan, sebaliknya berdoa agar Tuhan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh dan menguatkan hati kita agar tidak menjadi tawar karena benturan penderitaan yang menghantam.

 


Refleksi:

Berharap dan berdoa perlu,
tetapi jangan lupa kita harus berbenah diri.

 

Mzm. 86, 1Sam.9:27 - 10:8; 2Kor. 6:14 - 7:1

Latest ARTICLE