08 January 2018 / Renungan Harian

Dibenarkan karena Iman


media

Dibenarkan karena Iman

Roma 4:1-12

Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. (Rm. 4:5)

Setiap tanggal 1 Mei di banyak negara digelar May Day, Hari Buruh sedunia. Biasanya perayaan itu disertai aksi-aksi tetarikal yang isinya menuntut upah dan fasilitas yang layak. Para buruh merasa telah mmeras tenaga dan kini layak mendapatkan upah yang memadai untuk menunjang kehidupan mereka.

Dalam kehidupan rohani sering kali pola pikir serupa kita jumpai. "Saya telah melakukan banyak ibadah, berdoa, saat teduh, memuji Tuhan, mengikuti acara-acara kebaktian, dan sejumlah kegiatan pelayanan gerejawi, maka pantaslah kalau Tuhan membenarkan dan melimpahi saya dengan berkat-Nya". Umat Tuhan seakan memiliki hak untuk menuntut berkat Tuhan.

Paulus berpandangan sebaliknya. Kita sama sekali tidak punya hak apa pun untuk menuntut Tuhan membenarkan dan memberikan rahmat-Nya. Melakukan serentetan hukum Taurat bukanlah syarat seseorang dapat dibenarkan di hadapan Allah. Abraham dibenarkan Allah karena ia percaya akan janji Allah jauh sebelum Taurat ada. Dengan percayanya itu, Abraham melakukan apa yang diperintahkan Allah. Demikian juga, Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya. Itulah iman! Karena imanlah, segala dosa dan pelanggaran kita tidak diperhitungkan Allah. Karena iman jugalah, kita akan hidup sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah.

 


Refleksi:

Iman menuntun kita pada kebenaran yang memerdekakan.

 

Mzm. 69:2-6, 31-37; Kej. 17:1-13; Rm. 4:1-12

Latest ARTICLE