13 May 2019 / Renungan Harian

GOD IS SO GOOD


media

GOD IS SO GOOD
Mazmur 100

Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun. (Mzm. 100:5)

Orang Jawa terkenal sebagai orang yang selalu bisa bersyukur. Ketika Pak Amir tertabrak sepeda motor, istri dan anak-anaknya berkata, “Untung bapak cuma tertabrak sepeda motor. Apa jadinya jika bapak tertabrak mobil.” Ketika Ibu Kedah tertabrak mobil hingga kakinya patah, para tetangganya berseru, “Untung Ibu Kedah cuma patah kakinya. Apa jadinya jika yang patah tangannya, pasti tidak bisa bekerja.”

Betapa bahagianya hidup kita, seandainya kita bisa selalu bersyukur seperti itu. Namun sayangnya, banyak di antara kita yang tidak bisa bersikap seperti itu. Mengapa?

Henry JM Nouwen pernah mengatakan bahwa salah satu masalah terbesar yang terjadi pada orang-orang modern, termasuk orang-orang Kristen adalah fakta bahwa kita sudah kehilangan kemampuan untuk merayakan hidup. Kita hanya pandai mengeluh, tetapi tidak bisa bersyukur. Kita cepat untuk melihat apa yang Tuhan belum berikan pada kita, tetapi kita lambat sekali untuk melihat apa yang Tuhan sudah berikan dan sudah lakukan pada kita. Akibatnya, satu-satunya realita yang bisa kita lihat adalah masalah dalam kehidupan kita.

Mazmur 100 mengajak kita untuk menemukan kembali kemampuan untuk merayakan hidup. Hal itu bisa kita lakukan jika kita mampu untuk senantiasa mengingat kasih setia Tuhan kepada kita; mengingat kesetiaan Tuhan yang bahkan melimpah turun temurun.

REFLEKSI:

Merayakan hidup adalah kemampuan untuk merengkuh kehidupan, tidak hanya mengeluh, mengumpat dan/atau menerima berkat.

Mzm. 100; Yeh. 37:15-28; Why. 15:1-4

Latest ARTICLE