22 September 2018 / Renungan Harian

Keprihatian Yesus


media

Keprihatian Yesus
Matius 23:29-39

Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” (Mat. 23:37)

Sudah berulang kali Bapak A didatangi oleh tim pelawat, penatua dan bahkan beberapa pendeta menasihatinya agar ia tetap setia kepada istrinya. Namun yang terjadi adalah semakin dinasihati, semakin ia menjadi marah dan berselingkuh terang-terangan di hadapan istrinya. Bahkan semua orang yang mengunjunginya ia ejek dengan kata-kata kasar.

Hal yang serupa namun tak sama juga terjadi pada nenek moyang bangsa Israel. Berulang kali Allah mengutus nabi-nabi-Nya untuk menegur dan mengajak mereka berbalik kembali ke jalan yang benar. Namun, apa yang terjadi? Berulang kali pula nabi-nabi itu ditolak, dianggap angin lalu, bahkan sebagian di antaranya dianiaya dan dibunuh (ay. 34, 37). Perkataan Yesus ini ditujukan kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang nantinya akan membawa Yesus ke pengadilan, sampai pada penyaliban dan kematian-Nya. Mereka memilih untuk menutup telinga dan mata hati mereka terhadap kebenaran yang Yesus sampaikan. Akibatnya, mereka akan menanggung segala perbuatan jahat mereka. Israel akan ditinggalkan dan menjadi sunyi (ay. 38). Namun murka Allah tidak akan berlangsung selamanya. Pada hari mereka merendahkan diri dan percaya kepada Yesus Kristus, saat itulah mereka akan dipulihkan (ay. 39).

Jangan keraskan hatimu saat Tuhan menegur kita melalui orang-orang di sekitar kita. Bertobatlah, agar baik keadaan kita dan orang-orang yang kita sayangi.


REFLEKSI:
Kerinduan hati Tuhan adalah melihat anak-anak-Nya hidup dalam kebenaran dan damai sejahtera.

Mzm. 54; 2Raj. 17:5-18; Mat. 23:29-39

Latest ARTICLE