Memberikan Yang Terbaik
Bilangan 8:5-22
“Demikianlah harus engkau mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku. Barulah sesudah itu orang Lewi boleh masuk untuk melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Pertemuan ….” (Bil. 8:14-15)
Pasangan muda yang akan melangsungkan pesta pernikahan biasanya serius mempersiapkan diri. Mereka memilih pakaian terbaik dan merias diri agar tampak lebih ganteng dan cantik. Beberapa bulan sebelum hari H, mereka menjaga agar tubuh mereka tetap sehat, kulit dan wajah mereka mulus tanpa noda, dan rambut mereka tertata apik.
Hal serupa itu juga diharapkan Tuhan dari orang-orang Israel ketika mereka diminta untuk menyerahkan orang-orang dari suku Lewi untuk menjadi hamba-hamba Tuhan yang melayani umat Israel. Orang-orang Lewi itu sengaja tidak diberi warisan tanah supaya mereka bisa memusatkan perhatian mereka pada tugas-tugas pelayanan mereka. Bukan hanya itu, mereka juga harus disucikan terlebih dulu. Semua tindakan itu dilakukan untuk menunjukkan keseriusan bangsa Israel dalam urusan pelayanan Tuhan dan umat-Nya.
Sayangnya semangat semacam itu kini sudah pudar. Kita memang masih “menyisihkan” anak-anak kualitas super yang kita miliki. Namun, bukan supaya mereka bisa melayani Tuhan dan sesamanya, melainkan supaya mereka bisa mendapatkan kekayaan, kekuasaan, serta kehormatan bagi diri mereka. Seorang hamba Tuhan pernah mengatakan, “Jesus deserves not less than the best” (Yesus layak mendapatkan tidak kurang dari yang terbaik). Prinsip itulah yang seharusnya menjiwai hidup kita. Yesus berhak mendapat yang terbaik dari kita tidak peduli siapa pun diri kita.
REFLEKSI:
Jika kita selalu berusaha memberi yang terbaik untuk diri kita sendiri, sudahkah kita juga memberi yang terbaik untuk Yesus?
Mzm. 115; Bil. 8:5-22; Tit. 1:1-9