25 September 2021 / Renungan Harian

PEMBAWA KEBAIKAN


media

Matius 5:13-20

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat. 5:16)

Kick Andy selalu menghadirkan kisah-kisah hidup inspiratif. Salah satunya kisah Pdt. William Hehakaya yang melayani di tengah warga jemaat berpenyakit kusta. Sebelumnya, ia tidak mengetahui kondisi jemaat tersebut. Karena itu, ia merasa seperti dijebak oleh Tuhan untuk berbuat kebaikan setelah tahu kondisi yang ada.

Dalam khotbah Yesus di bukit yang tersohor itu, Yesus mengajarkan manusia, khususnya para murid-Nya, untuk menjadi garam dan terang. Itu berarti, mereka harus memberikan dampak yang baik bagi dunia. Ketika orang lain melihat dan merasakan dampak yang baik itu, maka mereka akan memuliakan Allah, Bapa di surga. Ini visi mulia yang dimandatkan Yesus bagi murid-murid-Nya. Karena itu, para murid-Nya harus menjadi pembawa kebaikan sebagai bagian dari tanggung jawab iman yang tak bisa mereka hindari. Yesus bahkan mengatakan bahwa hidup keagamaan mereka harus lebih baik dari ahli Taurat dan orang Farisi. Artinya, mereka tidak boleh hanya tahu tentang kebaikan agama, tetapi mereka harus melakukannya.

Kita sebagai murid Kristus yang hidup di masa kini, juga mengemban amanat yang sama. Meminjam istilah yang dipakai Pdt. William di atas, kita ini seperti “dijebak” Tuhan untuk melakukan kebaikan, bahkan dalam situasi yang tidak kita ketahui dan tidak kita inginkan sekalipun. Sehingga, saat orang melihat kita, orang menemukan inspirasi dan akhirnya memuliakan Allah Bapa. Luar biasa, bukan?

REFLEKSI:

Pembawa kebaikan itu berkarya dengan cinta di setiap kesempatan, baik atau tidak baik waktunya.

Mzm. 124; Est. 3:1-15; Mat. 5:13-20

Latest ARTICLE