19 July 2019 / Renungan Harian

SOLI DEO GLORIA


media

SOLI DEO GLORIA
Efesus 3:14-21

… bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin. (Ef. 3:21)

Soli Deo Gloria. Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Ungkapan ini bukan slogan, tetapi pernyataan iman yang hendak menegaskan bahwa hanya Allah yang berdaulat. Tidak boleh seorang pun dan/atau institusi apa pun mengklaim bahwa ia berdaulat atas yang lain, dan karena itu menuntut ketaatan dan sanjungan buta.

Paulus dalam surat dan doanya kepada jemaat di Efesus mengungkapkan secara eksplisit bahwa bagi Dia, Allah dan Bapa, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari yang kita doakan, kemuliaan turun-temurun. Secara internal, jemaat sedang diperhadapkan dengan ancaman perpecahan, di mana terdapat orang-orang tertentu yang meninggikan dirinya dan memicu pertengkaran. Secara eksternal, jemaat juga harus berhadapan dengan masyarakat yang menolak pemberitaan Paulus (lih. Kis.19:23-40). Jadi, dengan menyatakan kemuliaan hanya bagi Allah, ungkapan ini bermaksud untuk mengubah kehidupan internal jemaat sekaligus menghadapi tantangan eksternal. Tuhanlah yang harus ditempatkan di atas segala-galanya.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita dapati manusia atau institusi tertentu menempatkan diri lebih tinggi dan lebih benar dari yang lain. Bukan hanya dalam kehidupan sosial, tetapi juga dalam kehidupan gerejawi. Hal ini adalah sebuah kesombongan. Penting bagi kita memahami dan menghayati kembali ungkapan Soli Deo Gloria. Sejatinya, ungkapan ini mengkritik segala bentuk arogansi kita di dalam kehidupan.

REFLEKSI:

Semakin dalam pengetahuan, semakin kita merasa kecil di hadapan Tuhan dan terpanggil untuk memuja-Nya, kendati Ia tak butuh pujian.

Mzm. 15; Kej. 13:1-18; Ef. 3:14-21

Latest ARTICLE