28 January 2018 / Renungan Harian

Takjub


media

Takjub

Markus 1:21-28

Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. (Mrk. 1:22)

Mata Eirene kecil terbuka lebar tak berkedip dan mulutnya sedikit melongo. Ia menatap guru Sekolah Minggunya yang sedang beraksi. "Abrakadabra!" sekejap mata tongkat sang guru yang pandai bermain sulap itu menjadi bunga indah warna-warni. Hal itu menakjubkan bagi Eirene.

Takjub adalah rasa kagum atau heran akan keindahan, keelokan, atau kehebatan yang terjadi di depan mata kita. Kita dibuat takjub oleh karena apa yang kita saksikan berbeda dari biasanya. Orang-orang di sinagoge Kapernaum takjub menyaksikan Yesus mengajar. Ketakjuban itu terjadi karena mereka melihat pemandangan yang luar biasa. Injil Markus mencatat bahwa Yesus mengajar tidak seperti ahli-ahli Taurat. Ia mengajar dengan penuh kuasa (ay. 22). Ketakjuban itu bertambah lagi ketika dalam rumah ibadat itu hadir seorang yang kerasukan roh jahat. Roh jahat itu terancam dan berteriak ketakutan. Sejurus kemudian Yesus mengusir roh itu.

Sampai hari ini banyak orang mengejar ketakjuban, Mereka ingin menyaksikan lebih dulu mukjizat spektakuler baru kemudian bersedia mendengar ajaran Yesus. Banyak orang seperti Eirene kecil, terpesona dengan sulap sang guru Sekolah Minggu baru kemudian menyimak cerita Alkitab. Bacaan hari ini mengajarkan kita: simak dan takjublah lebih dulu dalam mendengar ajaran Yesus (ay. 22), baru kemudian kita akan menyaksikan hal-hal yang lebih menakjubkan dari Yesus.

 


Refleksi:

Ketakjuban kepada Yesus akan terus bertambah manakala kita bersedia mendengar dan menaati ajaran-Nya.

 

Ul. 18:15-20; Mzm. 111; 1Kor. 8:1-13; Mrk. 1:21-28

Latest ARTICLE