20 January 2018 / Renungan Harian

Tenang Dalam Dekapan-NYA


media

Tenang Dalam Dekapan-NYA

Mazmur 62:6-13

Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang... (Mzm. 62:6)

Bayi yang digendong si pengasuh itu meronta dan menangis tak henti-hentinya. Mulanya semua orang yang sedang berada di ruang tunggu yang pengap dan panas itu merasa kasihan. Namun, lama-kelamaan mereka menjadi jengkel karena terganggu oleh suara tangisan bayi itu. Untunglah tak lama kemudian sang ibu segera kembali setelah menyelesaikan urusannya. Ia menggendong dan mendekap bayinya dalam rengkuhan kasih sayang. Suasana ruang tunggu tidak berubah, tetapi kini bayi itu tenang bahkan tertidur pulas.

Seperti bayi dalam dekapan sang ibu menjadi tenang, begitulah perasaan Pemazmur ketika kehadiran dan dekapan Allah begitu nyata dirasakannya. Ia tenang walau berada di tengah gejolak bahaya dan tekanan.

Berdasarkan kesaksian Pemazmur itu, kita sadar bahwa perasaan tenang tidak dapat diperoleh karena di sekitar kita tidak ada gejolak atau jauh dari ancaman dan mara bahaya. Keadaan tenang juga tidak tercipta karena kita punya hubungan baik dengan pejabat atau punya banyak harta. Justru untuk yang terakhir itu Pemazmur menasihati kita supaya berhati-hati, "...apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya" (ay. 12).

Marilah berusaha mencari ketenangan hidup sejati dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Belajarlah mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

 


Refleksi:

Dalam dekapan Tuhan, pasti kita tenang.

 

Mzm. 62:6-13; Yer. 20:14-18; Luk. 10:13-16

Latest ARTICLE